Teori dasar perpindahan panas
Jika Suhu itu derajat panas dinginnya
suatu benda atau lebih tepatnya jumlah energi kinetik rata-rata suatu zat maka
yang namanya Kalor adalah energi yang berpindah dari suatu zat yang suhunya
lebih tinggi menuju zat lain yang suhunya lebih rendah. Misalkan saat kita
mencampurkan air panas dengan air dingin, maka yang terjadi air tersebut jadi
hangat. Kenapa demikian? Hal tersebut dikarenakan air panas memiliki suhu lebih
tinggi melepaskan kalor dan diterima oleh air yang dingin sehingga suhu
campuran kedua zat tersebut adalah hangat. Atau bayangkan contoh lain. Saat
kita memegang gelas berisi teh panas, maka tangan kita akan terasa panas
dikarenakan energi berpindah dari teh panas menuju gelas dan berakhir di tangan
kita. Lalu berapa besar nilai kalor yang tangan kita terima? Untuk menghitung
besarnya diberlakukan rumus Kalor sebagai berikut:
Dimana:
Q =
Kalor (kalori) atau (Joule)
m = Massa (gram) atau (kg)
c = Kalor jenis (kal/gr c) atau (J/kg K)
∆T = Perubahan suhu (celcius) atau (kelvin)
Perlu diperhatikan bahwa, untuk kalori
berpasangan dengan celcius dan gram, sedangkan untuk joule berpasangan dengan
kg dan kelvin.
- 1 kalori = 4,2 Joule dan 1 joule= 0,24 kalori. Untuk merubah suhu dalam celcius ke kelvin menggunakan persamaan K = Celcius + 273 (Kelvin adalah satuan internasional dari suhu).
- Kalor jenis setiap benda berbeda-beda, yang sangat sering dipergunakan dalam soal dan dijadikan patokan adalah air. kalor jenis air bernilai 1 kal/gr.c atau 4180 J/KgK sering dibulatkan menjadi 4200 J/kgK. selain tiu ada juga es yang memiliki kalor jenis setengah dari air yakni 0,5 kal/gr.c atau 2100 J/kgK.
Contoh
soal :
Berapakah
kalor yang diperlukan untuk mendidihkan 1 kg air jika suhu awalnya 25oC
sampai 100oC dan kalor jenis air 4,2 x 103 J/kgoC…. ?
Diketahui :
Jawab :
Kalor
jenis
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg zat
sebesar 1oC atau 1 K, dimana persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:
Kapasitas kalor
Kapasitas kalor adalah kemampuan suatu zat menyerap
kalor untuk menaikkan suhunya menjadi 1oC lebih tinggi, nilai persamaanny dapat
ditulis sebagai berikut:
atau
Perubahan Wujud Zat dan Grafik Perubahannya
Seperti yang kita kethaui zat terbagi menjadi 3 (tiga) yakni padat, cair dan gas. Adapun diagram perubahannya sebagai berikut:
Gambar : Diagram perubahan suatu
zat [1, 3]
|
Gambar : Perubahan wujud zat yang melepaskan kalor |
Berdasarkan grafik diatas terdapat proses perubahan wujud zat yang disebut membeku dan melebur. Untuk membeku dan melebur terdapat kalor yang dibutuhkan yang disebut kalor laten lebur atau beku sebesar:
QL = m L
Begitupula dengan proses perubahan wujud zat berupa menguap dan mengembun, membutuhkan kalor untuk menguap sebesar:
Qu = m U
Keterangan:
L = kalor laten lebur ( 80 kal/gr)
U = kalor laten uap
Misalkan sebongkah es dengan suhu -10 derajat celcuis dipanaskan hingga berubah menjadi gas, akan melalui tahapan-tahapan sesuai dengan grafik berikut:
Gambar : Grafik perubahan wujud Zat [1, 3] |
Hukum Termodinamika Pertama berbunyi "energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi dapat dikonversi dari suatu bentuk ke bentuk yang lain." Hukum pertama adalah prinsip kekekalan energi yang memasukan kalor sebagai model perpindahan energi. Menurut hukum pertama, energi dalam suatu benda dapat ditingkatkan dengan menambahkan kalor ke benda atau dengan melakukan usaha pada benda. Hukum pertama tidak membatasi tentang arah perpindahan kalor yang dapat terjadi.
Pada dasarnya terdapat tiga macam proses perpindahan energi panas. Proses tersebut adalah perpindahan energi secara konduksi, konveksi, dan radiasi [1]. Perpindahan energi secara konduksi dan konveksi terjadi pada material padat dan cair. Sedangkan proses perpindahan energi panas secara radiasi terjadi pada ruang hampa. Berikut pembahasan lebih lanjut mengenai ketiga perpindahan energi panas tersebut.
Ada empat cara proses terjadinya perpindahan panas yaitu:
Perpindahan Panas Konduksi
Perpindahan energi panas secara konduksi merupakan perpindahan energi panas yang disalurkan secara langsung antar molekul tanpa adanya perpindahan dari molekul yang bersangkutan. Proses konduksi terjadi pada benda padat, cair maupun gas jika terjadi kontak secara langsung dari ketiga macam benda tersebut. Ada empat hal penting dalam konduksi yaitu:
- Konduktivitas panas
- Konduktansi panas
- Resistivitas panas, dan
- Resistansi panas.
Konduktivitas panas (k) merupakan perhitungan kapasitas hantar panas suatu material atau disebut dengan indeks hantar panas per unit luas konduksi per gradient temperatur dari suatu material. Perumusannya adalah sebagai berikut:
Dimana :
Q/t = laju perpindahan kalor, k = konduktivitas termal, A = luas penampang, T1 = suhu tinggi, T2 = suhu rendah, l = panjang benda.
Q/t = laju perpindahan kalor, k = konduktivitas termal, A = luas penampang, T1 = suhu tinggi, T2 = suhu rendah, l = panjang benda.
Gambar : Ilustrasi proses perpindahan panas konduksi [1] |
Gambar : Konduktivitas Thermal suatu material [2] |
Contoh Soal :
Dua zat padat P dan Q yang mempunyai ukuran yang sama tetapi jenisnya berbeda dilekatkan seperti pada gambar di bawah. Apabila koefisien konduksi termal P adalah tiga kali koefisien konduksi termal Q, maka suhu pada bidang batas P dan Q adalah:
Diketahui :
Perpindahan Panas Konveksi
Gambar : Ilustrasi proses perpindahan panas secara konveksi [1, 3] |
Dimana :
Q = kalor (joule)
h = koefisien konveksi
t = waktu (s)
A = luas penampang (m persegi)
T = Suhu (Celcius, kelvin)
Perpindahan Panas Radiasi
Radiasi merupakan proses peripandahan kalor yang tidak memerlukan medium (perantara). Radiasi ini biasanya dalam bentuk Gelombang Elektromagnetik (GEM) yang berasal dari matahari. Namun demikian dalam kehidupan sehari-hari proses radiasi juga berlaku saat kita berada didekat api unggun, seperti gambar di bawah.
Gambar : Ilustrasi perpindahan panas secara radiasi [1, 3] |
Gambar : Ilustrasi perpindahan panas secara radiasi [1, 3] |
Besarnya energi radiasi benda hitam tergantung pula pada tingkat derajat suhunya. Seperti yang terlihat dari rumus energi radiasi berikut :
Dimana :
P = Daya Radiasi/Energi Radiasi setiap Waktu (watt)
Q = Kalor (joule)
t = waktu (s)
e = emisivitas bahan
A = luas penampang (m persegi)
T = suhu (kelvin)
o = konstanta stefan boltzmann (5,67 x 10 pangkat minus 8)
Referensi :
- Saryanto, H. "Perpindahan Panas" Modul Bahan Ajar : Teknik Mesin-Universitas Mercu Buana, Jakarta, 2012.
- http://en.wikipedia.org/wiki/Thermal_conductivity
- http://www.gomuda.com/2013/04/perpindahan-kalor-konduksi-konveksi-dan.html
No comments:
Post a Comment