Sunday, March 30, 2014

Karakteristik kepemimpinan Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi dan Tokugawa Iesyu

Dalam perjalanan sejarah bangsa Jepang yang panjang dan keras, lahir beberapa tokoh sentral yang sangat dominan memainkan peranannya dalam membentuk tatanan dasar sebuah negara yang kuat. Mereka adalah Oda Nobunaga, Hideyoshi Toyotomi dan Tokugawa Ieasyu. Oda dan Ieasyu adalah teman main semasa kecil, mereka adalah anak bangsawan sebuah daimyo (propinsi). Karakter mereka pun sangat berbeda. Oda adalah lelaki yang tegas, kasar dan ambisius, sementara Ieasyu adalah lelaki yang sangat sabar dan berhati-hati dalam bertindak. Beranjak dewasa mereka dipersiapkan untuk memimpin klannya masing-masing. Konflik kepentingan semakin memisahkan mereka dari kata-kata persahabatan yang telah terbina saat kecil.
Oda Nobunaga memulai ambisinya untuk menyatukan Jepang , dengan kewibawaan yang tinggi, semangat penyatuan Jepang (yang saat itu terpecah-pecah dalam beberapa daimyo) dapat merasuki seluruh pengikutnya sehingga usaha tersebut tak terelakan walaupun Ieasyu, teman kecilnya juga akan menjadi korban. Namun sayang usaha yang dirintis tidak dapat dinikmatinya, Oda harus mati dihianati oleh salah satu jenderal perangnya yaitu Mitshuhide, sebuah akibat dari sifat kurang berhati-hati. Pada saat kritis itulah muncul seorang Jenderal Oda Nobunaga yang bernama Hideyoshi, dia bukan seorang samurai yang tangguh tetapi kecerdikannya melebihi batas orang Jepang pada saat itu, dia mampu berfikir “out of the box”. Dia bisa memutarbalikan keadaan dengan kecerdikannya, dia lebih senang bernegosiasi dari pada harus menumpahkan darah prajuritnya. Hideyoshi seorang transformer yang brilian, dengan dia dapat meneruskan cita-cita “majikannya” dengan cara yang 180% berbeda.
Ketika tampuk pimpinan secara administratif dan militer dipegang oleh Hideyoshi, Ieasyu masih bersabar. Hingga saatnya dia merasakan saat yang tepat untuk mengambil alih kekuasaan. Setelah wafatnya Hideyoshi, lewat perang sekigahara yang masyur, Ieasyu tampil sebagai pemimpin Jepang berikutnya dengan klan Tokugawanya. Ieasyu melakukan perbaikan-perbaikan birokrasi dan memimpin dengan penuh kesabaran. Pondasi sudah diletakkan oleh Oda (ruh semangat nasionalisme) dan Hideyoshi (pencapaian dan perbaikan birokrasi), tinggal saatnya Ieasyu harus melakukan tugas berikutnya yaitu pembangunan disegala sektor kehidupan bangsa Jepang. Hingga akhirnya kepemimpinan Tokugawa membawa Jepang pada kondisi yang kondusif hingga lahirnya restorasi Meiji.
Sebuah perjalanan sejarah yang cukup apik, kita dapat menarik banyak hal positif yang salah satunya adalah bahwa pemimpin sekarang adalah penerus pemimpin yang lalu. Pemimpin sekarang harus mengetahui betul visi dan misi pemimpin terdahulu dan diterjemahkannya sesuai keadaan kekinian sehingga tidak hilang arah.
Yang menarik adalah munculnya transformer ditengah-tengah tokoh bangsawan yang telah dilahirkan sebagai pemimpin klannya. Hideyoshi justru menjadi “key person”, dengan militansi dan kecerdasannya, dia mampu membuat dua pemimpin itu dapat bekerja maksimal sesuai dengan kapasitasnya. Oda tidak akan dapat menguasai sebagian besar Jepang jika tidak ada sang ahli strategi, Ieasyu dengan kesabarannya dan tingkat kecerdasan yang tidak lebih baik dari Oda dan Hideyoshi, tidak akan dapat meneruskan cita-cita Oda dan membenahi birokrasi, apalagi lakukan pembangunan ditengah-tengah kekacauan negeri.
Mereka saling menghormati dan saling mengakui jasa-jasa yang telah dilakukan diantara mereka, walaupun mereka rival politik. Mereka sangat menyadari ada saatnya salah satu pihak mengalah dan bersabar. Sebaliknya ada saatnya mereka memimpin dan berkuasa. Tapi yang paling berkesan adalah ketika mereka saling menghargai apa yang telah diperbuat oleh ketiganya. Bagaimana seorang Hideyoshi sangat menghargai Oda dan Ieasyu. Oda menghargai Ieasyu dan Hideyoshi. Ieasyu menghargai Oda dan Hideyoshi.
Suah gambaran atas ketiga tokoh tersebut masyarakat jepang secara sederhana menggambarkannya sebagai berikut :

” Jika ada burung yang tidak berkicau dihadapan mereka, ini adalah jawaban dari ketiganya:

Oda Nobunaga     : “Bunuh burung itu !!!”
Hideyoshi           : “Buat burung itu berkicau….”
Ieasyu               : “Tunggu hingga burung itu berkicau….”

(Taiko, Eiji Yoshikawa)


Begitu berbedanya sifat dan karakter mereka tetapi mereka adalah pemimpin satu paket yang membuat dasar bagai pemimpin-pemimpin Jepang saat ini. Semua karena kebesaran hati demi kehormatan bangsa.

Referensi :
  1. Eiji Yoshikawa "Taiko"
  2. http://sejarah.kompasiana.com/

No comments:

Post a Comment